Ada hari-hari ketika kamu merasa seperti semuanya salah. Saat semangat mulai redup, dan kamu tidak tahu harus melangkah ke mana lagi. Di saat seperti itu, diam bukan berarti menyerah. Tapi jeda sejenak untuk bernapas. Untuk mengingat, bahwa kamu tidak pernah sendiri.
Hati yang Diam Seringkali Penuh Doa
Kita mungkin tidak menangis di hadapan manusia, tapi hati kita tahu bagaimana cara menangis kepada Allah. Dan itu cukup. Tak perlu menjelaskan pada dunia tentang rasa sakit yang kamu simpan. Cukup Allah yang tahu, dan itu sudah melegakan.
“Terkadang, kekuatan sejati bukan terletak pada siapa yang paling keras bersuara, tapi siapa yang paling tenang dalam diamnya.”
Tidak Apa-Apa Menangis, Asal Jangan Menyerah
Menangislah jika memang perlu. Karena air mata itu membersihkan jiwa. Tapi setelahnya, bangkit lagi. Kamu boleh terluka, tapi jangan lupa: Allah selalu ada untukmu, lebih dekat dari apa pun yang kau kira.
Bertahan Itu Juga Ibadah
Tidak semua ibadah terlihat. Ada yang hanya Allah dan kamu yang tahu: bagaimana kamu menahan amarah, menolak putus asa, dan memilih sabar. Itu semua bernilai ibadah. Maka jangan anggap remeh langkah kecilmu hari ini.
“Bertahan dalam diam, bersabar dalam doa — itulah kekuatan yang tak terlihat, namun paling diberkahi.”
Jangan Takut, Allah Sedang Menata
Kamu tidak terlambat. Kamu hanya sedang dipersiapkan. Setiap rasa sakit punya tujuan. Setiap tetes air mata punya jawaban. Yang penting, tetap bertahan. Karena Allah tidak akan meninggalkanmu begitu saja.