in ,

Menata Hati Pasca Kecewa

Menata Hati Pasca Kecewa

Terkadang, yang menyakitkan bukan karena kita kehilangan, tapi karena kita terlalu berharap. Padahal Allah sudah berulang kali mengingatkan: jangan sandarkan bahagiamu pada apa pun selain Dia.

Kecewa memang wajar. Tapi jangan biarkan kecewa itu membuatmu lupa bahwa Allah selalu punya ganti yang lebih baik. Yang hilang bisa jadi memang bukan takdirmu. Yang pergi bisa jadi memang tidak baik untukmu.

“Jangan terlalu sibuk meratapi yang pergi, sampai lupa bahwa Allah masih bersamamu.”

Belajar Bangkit dan Mempercayai Takdir-Nya Lagi

Setiap luka pasti ada masa sembuhnya. Setiap duka akan ada ujungnya. Dan setiap kecewa bisa jadi awal mula kamu lebih dekat dengan Allah. Karena hati yang remuk, biasanya lebih peka dalam berserah.

Kamu hanya perlu waktu. Bukan untuk melupakan, tapi untuk menerima. Karena dengan menerima, kamu akan lebih mudah melangkah lagi — dengan tenang, bukan dengan dendam.

“Allah tahu kapan kamu cukup kuat untuk diganti, bukan sekadar diuji.”

Hati yang Ikhlas Akan Selalu Dikuatkan

Setiap orang pernah kecewa. Tapi tidak semua orang bisa mengubah kecewanya menjadi kekuatan untuk tumbuh. Jika kamu sedang di fase itu, tenanglah. Allah tidak pernah meninggalkan. Dia hanya ingin kamu lebih bergantung kepada-Nya, bukan kepada makhluk-Nya.

Ikhlaskan, bukan karena kamu lemah. Tapi karena kamu yakin, Allah akan memberi yang lebih baik dari apa yang pernah kamu minta.

Temukan penguat hati lainnya di Instagram @sabarlahdiriku

Rekomendasi Artikel Lainnya

What do you think?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rasa Cukup dan Syukur Dalam Hidup

Jodoh dalam Takdir Allah