Jika saatnya nanti kamu akan memulai untuk menetapkan dimana dan dengan siapa akan menjalani sisa akhir usia, cobalah memulainya dengan menyusun kerangkanya dahulu. Menyatukan visi misi, membuat ranting impian untuk berdua, dan menentukan arah akan dibawa kemana jika semuanya sudah siap.
Jika hanya bertumpu pada harta, sudah banyak keluarga dengan melimpahnya rupiah namun sakit di dalamnya. Sebelum melangkah jauh, berhentilah sejenak dan mulai menentukan semuanya secara matang dan memastikan untuk kebaikan kedepannya.
Nanti akan ada masanya, saat kamu luluh lantak oleh dia yang datang menjemputmu dan memintamu untuk menjadi permaisurinya. Namun lihatlah pada apa yang dia bawakan untukmu saat ia datang ke rumahmu, apakah dunia dengan berbagai macam kilaunya ? atau akhirat dengan berbagai macam kesederhanaan yang menyejukkan mata juga hati saat berada disampingnya ?
Merangkai hati dan menentukan rumah singgah terakhir bagimu, janganlah mendahulukan dunia, ia akan hilang saat rakus dan tamak menyerang, ia akan sirna kala sombong dan angkuh merajai diri. Dan jika ternyata yang kamu pilih pada akhirat yang dia bawa, percayalah bahwa jalanmu akan lebih menundukkan mata tersebab syukur dan kelembutan hati, tersebab kamu tau bahwa yang abadi hanyalah semua yang bisa menjadi perbekalan saat terakhir menutup mata.